Info Shared

Info Shared is the best place to provide all information in the world

  • Gunadarma
  • Kaskus
  • Facebook
  • Twitter

Advertisement

Click Here for Details
In here you must enable all of this item below :

My Blog Statistics

free counters

My Followers

MOVIE

Info Shared menyediakan berbagai macam "Movie" berjenis Box Office, Indonesia, Anime dan lain-lain untuk penggemar film yang di share secara gratis dengan tipe High Quality dan High Definition atau yang biasa saja

MUSIC

Info Shared menyediakan berbagai macam "Music" dari Billboard, Indonesia, Korea, Anime dan lain-lain yang di share untuk para penggemar musik secara gratis dengan tipe Music Video atau File Music MP3

INFORMATION

Info Shared menyediakan berbagai macam "Information" dari berbagai informasi yang ada di seluruh dunia yang di share untuk anda semua agar menambah ilmu pengetahuan

VEHICLES

Info Shared menyediakan berbagai macam "Vehicles" dari berbagai jenis kendaraan yang ada di seluruh dunia dengan berbagai kegunaan yang di share untuk anda semua agar menambah pengetahuan tentang kendaraan

GAMES

Info Shared menyediakan berbagai macam "Game" dari berbagai jenis games yang ada di seluruh dunia dengan berbagai tipe permainan yang di share untuk anda semua secara gratis

Software

Info Shared menyediakan berbagai macam "Software dari berbagai jenis software dan kegunaannya dalam beragam versi di seluruh dunia yang di share untuk anda semua secara gratis

Others

Masih banyak yang lainnya yang tidak tercantum dalam kategori


Share
| |





E-Business (Electronic Business) dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi, dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet.

Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM.

Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa.

Seluruh perusahaan, tanpa perduli ukuran dan jenisnya, dapat menerapkan konsep e-Business, karena dalam proses penciptaan produk maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya informasi.



Perbedaan E-Business dan E-Commerce



Secara teknis, e-commerce hanya merupakan bagian dari e-business karena, menurut definisi, e-business adalah semua transaksi bisnis online, termasuk penjualan secara langsung kepada konsumen (e-commerce), transaksi dengan produsen dan pemasok, dan interaksi dengan mitra bisnis. Pertukaran informasi via database terpusat juga dilakukan dalam e-commerce. Fungsi-fungsi bisnis hanya terbatas pada sumber daya teknologi.

E-commerce pada prinsipnya melibatkan pertukaran uang dalam transaksi. E-business, karena lebih luas, tidak terbatas pada transaksi yang bersifat keuangan (monetary). Semua aspek dalam bisnis, seperti pemasaran, perancangan produk, manajemen pemasokan, dsb., tercakup

E-business lebih mengenai pembuatan produk besar, ide kreatif dan pemberian layanan yang bermutu, perencanaan pemasaran produk dan pelaksanaannya. Jadi, tentu saja, e-commerce merupakan bagian takterpisahkan dari proses e-business, namun dalam kerangka terbatas, e-commerce merupakan kegiatan menjual dan membeli.

Ringkasan:


  • E-business lebih luas dalam lingkup dan e-commerce hanya merupakan satu aspek atau satu bagian dari e-business.
  • E-commerce hanya mencakup transaksi bisnis seperti membeli dan menjual barang dan jasa melalui internet.
  • E-commerce pada prinsipnya melibatkan perdagangan uang sedangkan dalam e-business, transaksi uang tidak diperlukan.
  • E-business melibatkan pemasaran, perancangan produk, evaluasi layanan konsumen, dll


Pengaruh E-Business terhadap proses Bisnis


Penerapan konsep eBusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep eBusiness. Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring (internetworking), sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang pula teradapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena strategi efektif mereka dalam menerapkan eBusiness.



Faktor yang mempengaruhi keberhasilan E-Business


Jika bisnis bertujuan untuk mencapai apa yang dalam teori disebut sebagai wealth maximization (dan didalam praktek sehari-hari wealth sering diasosiasikan dengan profit atau keuntungan usaha), maka secara jelas e-business harus dapat paling tidak melakukan kedua hal di bawah ini:

  • Seberapa tinggi potensi penambahan revenue (pendapatan) perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diimplementasikan; dan
  • Seberapa tinggi potensi pengurangan cost (biaya) yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diterapkan.

Kedua hal tersebut adalah hal minimum yang harus di-deliver oleh e-business kepada perusahaan agar dapat secara nyata meningkatkan tingkat profitabilitasnya (sesuai dengan rumus sederhana Profit = Revenue – Cost). 

Dalam kenyataannya, tentu saja tidak semua usaha dapat secara langsung dan terlihat berpengaruh terhadap kedua variabel tersebut di atas, karena banyak dari manfaat atau value dari e-business yang bersifat intangible dan unquantifiable. Dalam bukunya “The Effective Measurements of IT Cost and Benefit Analysis”, Arthur Money dan Remenyi memberikan 16 kriteria yang harus diukur di dalam perusahaan untuk menentukan apakah konsep e-business yang diterapkan lebih baik dibandingkan dengan kondisi pada saat e-business belum diimplementasikan (manajemen bisnis konvensional).

Secara ringkas keenam-belas kriteria tersebut adalah sebagai berikut : " The system’s ability to reduce overall costs, displace costs, avoid costs, provide opportunity for revenue growth, provide improved management information, improved staff productivity, provide capacity for increased volume, reduce error, provide competitive advantage, catch up with competition, provide improved management control, provide improved management productivity, provide improved staff morale, provide an improved corporate image, provide improved customer service, improved client/server relationships ".
  • E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan.
  • Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk. 
  • Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama. 
  • Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya. 
  • Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat-menyurat atau pengiriman faks. 
  • Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan. 
Strategi taktis untuk sukses dalam e-Business
  • Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus dari masing-masing manajer produk.
  • Banner berupa teks, karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh lebih tinggi dari banner berupa gambar.
  • Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua yang membantu penjualan produk/bisnis.
  • Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak digunakan di Internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar persetujuan.
  • Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.
  • Lakukan e-Marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.
  • Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung.


Model E-Business


Di dalam mengimplementasikan konsep e-business, kajianterhadap model bisnis (business model) yang ingin 
diadopsi perusahaan merupakan hal yang krusial. Secara prinsip, e-business model ini sering didefinisikan sebagai cara atau mekanisme yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam memperoleh pendapatan (revenue stream) dari usaha yang dilakukannya. Karena begitu banyaknya kemungkinan-kemungkinan mekanisme pendapatan yang dapat dipilih perusahaan, maka manajemen harus benar-benar memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 

  • Model E-Business yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik dan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan (core competencies) agar yang bersangkutan dapat benar-benar handal dalam menerapkan mekanisme terkait; 
  • Seperti apapun tipe Model E-Business yang dipilih, polanya akan sangat mudah ditiru oleh perusahaan lain sehingga perusahaan harus yakin bahwa jika hal tersebut terjadi, perusahaan tetap menjadi yang terunggul dalam menerapkannya (adanya unsur competitive advantage); 
  • Fokuskan pengembangan Model E-Business pada mekanisme perolehan pendapatan (revenue stream generator) yang mungkin ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggannya; dan 
  • Perusahaan harus mampu mengidentifikasikan kunci keberhasilan (critical success factors) dari Model E-Business yang dipilih agar alokasi berbagai sumber daya yang dimiliki dapat dilakukan secara tepat, efisien, dan efektif. 

Dalam bukunya “Place to Space: Migrating to e-Business Models”, Peter Weill dan Michael R. Vitale memperkenalkan delapan tipe Model E-Business utama yang dapat dipilih perusahaan. Masing-masing adalah: 

  • Direct to Customer, yaitu melakukan penjualan melalui hubungan yang terjalin secara langsung antara perusahaan dengan pelanggannya; 
  • Full-Service Provider, yaitu menyediakan berbagai fasilitas dan jasa (sumber daya) yang dibutuhkan oleh perusahaan lain dalam menjalankan operasi bisnisnya; 
  • Whole of Enterprise, yaitu menawarkan fasilitas satu pintu (single point of contact) kepada pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu yang melibatkan banyak pihak (perusahaan); 
  • Intermediaries, yaitu menjadi perantara (broker) dari berbagai jenis keperluan (berdasarkan data, informasi, segmen industri, komunitas, dsb.); 
  • Shared Infrastructure, yaitu menawarkan penyewaan terhadap berbagai instrastuktur teknologi informasi, meliputi database, aplikasi, perangkat keras, and jaringan; 
  • Virtual Community, yaitu memanfaatkan komunitas yang ada di dunia maya untuk berbagai keperluan seperti penawaran berbagai produk dan jasa digital; 
  • Value Net Integrator, yaitu mengintegrasikan berbagai entiti atau sumber daya yang ada di internet agar produk-produk atau jasa-jasa baru yang belum pernah ada sebelumnya dapat ditawarkan kepada pasar dan calon pelanggan; dan 
  • Content Provider, yaitu menawarkan pelayanan pembentukan dan distribusi data, informasi, knowledge (content) yang bernilai tinggi kepada pelanggan.


Infrastruktur E-Business


Ketika perusahaan telah memutuskan untuk mengembangkan sistem e-business dalam perusahaannya untuk mensupport seluruh aktifitasnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik seperti sasaran konsumen yang hendak di bidik; jenis produk atau service apa saja yang dapat dikembangkan; sales service, seperti fasilitas untuk melakukan order secara online, pembayaran secara online, mengechek sistem kerjanya dan hal-hal yang berhubungan dengan garansi dan purna jual; bagaiman produk dan service tersebut dipromosikan; proses transaksi secara real-time, tentang fee, pengiriman dan pembayaran; analisa dan data marketing, seperti informasi trend produk atau service, keluhan dan keinginan konsumen dan pengembangan ke depan; dan terakhir branding. Untuk mempersiapkan hal tersebut diatas, diperlukan langkah awal dalam pengembangan sebuah sistem e-business yang diawali dari pengenalan akan infrastruktur hingga merencanakan dan mengembangkannya. Artikel ini mencoba memberikan gambaran bagaimana membangun aplikasi dan infrastruktur e-business tersebut.

Perencanaan kapasitas infrastruktur e-Bisnis
  1. Memahami/memodelkan karakteristik beban sistem untuk mengetahui tingkat saturasi layanan sistem
  2. Mengantisipasi peningkatan beban dengan memperlambat tercapainya saturasi layanan
  3. Penyebab peningkatan beban kerja:
  • Perubahan/perkembangan model bisnis
  • Perubahan/penambahan fungsi layanan
  • Perubahan perilaku konsumen (trend, promosi, dsb.)
  • Perombakan infrastruktur TI
Rencana kapasitas infrastruktur e-Bisnis disesuaikan dengan rencana pengembangan lanjut sistem e-Bisnis


Aspek bisnis perencanaan kapasitas:

Analisis aspek konsumen:
  • Membuat model perilaku: CBMG
  • Memperkirakan/merancang perubahan-perubahan pada CBMG
Aspek infra-struktur:
Prakiraan beban kerja
Perencanaan kapasitas infrastruktur e-Bisnis
  1. Membuat rencana modifikasi/upgrading komponen-komponen infrastruktur secara bertahap
  2. Pengambilan keputusan teknis infrastruktur:
  • Menggunakan Model Kinerja sistem untuk mempertimbangkan keputusan:
  • Scaling Up  : Penggantian dengan mesin berkapasitas lebih besar
  • Scaling Out : Penambahan mesin dengan kapasitas yang sama (mirroring, replikasi, mesin paralel, dsb.)








|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||






Silahkan gunakan Facebook Comment ------------------------------- sebagai tanggapan pembaca ^^'


gunakan emoticon dibawah ini :





Tuliskan Komentar Anda

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...